Dishub-Polisi Sediakan Kendaraan Buat Warga Terlantar Akibat Aksi Demo

Kasat Lantas Polresta Manado Roy Tambayong dan Kadishub Manado M Sofyan

Manado,sulutexpress.com—Aksi demo sopir angkot se-Manado, pengurus AKDP Sulut, pengurus Taxi Bluebird dan Dian Taxi, pada Kamis (23/03/2017) di kantor Gubernur Sulut dan kantor Walikota Manado, sejak pagi hingga sore, ditanggapi dingin para pengguna jasa angkutan Lalulintas. Menyusul, sejumlah warga dan para siswa sekolah justru bisa naik mobil gratis yang disediakan Dinas Perhubungan dan Polresta Manado.

 

”Demo jo ngoni, torang ada naik oto polisi, gratis lagi,” celetuk para siswa sambil tertawa lepas kegirangan di atas kendaraan operasional Dalmas Polresta Manado.

 

Bahkan, sejumlah ibu-ibu secara berkelakar mengatakan, agar aksi demo ini sebaiknya dilakukan sepanjang tahun.”Bagus treen dorang ba demo, supaya so nda macet,”celetuk salah seorang ibu dengan mimik serius.”Ternyata ini merupakan solusi untuk mengatasi kemacetan di kota Manado. Saya sarankan, demo ini sebaiknya diteruskan saja,”timpal salah seorang bapak.

Aksi mogok ini selain, menyulitkan pengguna jasa lalulintas, juga disyukuri kebayakan warga. Apalagi, keadaan kota begitu langgeng tanpa adanya kemacetan. Kendati demikian, warga berharap agar pemerintah memberikan solusi.

 

Menyikapi aksi demo (mogok, red) tersebut,Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Manado bersama Satlantas Polresta Manado langsung melakukan antisipasi dengan menyediakan kendaraan bagi ratusan penumpang yang terlantar.

 

Diketahui, aksi mogok operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pengoperasian angkutan berbasis online seperti Go-Car, Go-Jek, maupun dan taxi gelap.

 

Sebelumnya, Dishub sendiri bersama kepolisian dan Satpol-PP, telah mengantisipasi dengan menyiapkan armada berupa bus maupun kendaraan jenis lainnya sebagaimana hasil rapat antara Kadishub Manado M Sofyan bersama Kasat Lantas Polresta Manado Kompol Roy Tambayong dan petinggi Polda Sulut, pada Rabu (22/03/2017) siang.

“Kami akan siapkan armada untuk mengangkut penumpang. Kami telah menghubungi pihak Damri dan koordinasi dengan Pol-PP untuk kendaraan,” ujar Sofyan seraya menambahkan, jika nantinya dibutuhkan, bus milik kepolisian akan ikut membantu.

Sementara aksi demo di loby kantor gubernur berjalan aman.”Kami meminta kepada gubernur untuk menghilangkan angkutan umum yang tidak resmi, yaitu taxi online, Go-Jek dan Go-Car serta plat hitam liar yang sudah mengganggu bahkan mencuri pendapatan AKDP dan bus yang ada di Sulawesi Utara. Jadi kita minta pak Gubernur, sebagai perpanjangan tangan Presiden, beliau adalah pemberi kebijakan di Sulawesi Utara harus menyetujui. Kenapa, karena kami adalah angkutan umum yang sah, kami membayar izin trayek dan kir dan pemberi PAD untuk pemerintah,” ungkap Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kaloh Moleong. (ver/tim)

 946 total views,  2 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *