Sulut Telah Lakukan Penguatan Implementasi IHR 2005

 

Sulut, sulutexpress.com-Influenza masih merupakan ancaman bagi manusia karena dapat menimbulkan pandemi influenza.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan dr Debby Kalalo yang diwakili Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Steven P Dandel MPA pada pertemuan lintas sektor dan lintas program penyusunan renkon pandemi influenza yang dilaksanakan di Manado, Selasa (21/11/2017) siang.

“Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus jenis RNA dari golongan orthomyxovire yang sangat mudah bermutasi,” katanya.

Kalalo melanjutkan, pandemi influenza pertama kali terjadi pada tahun 1918 yang disebabkan oleh virus influenza subtipe H1N1. Kejadian itu menyebabkan kematian 40-50 juta orang.

“Pandemi influenza pada masa sekarang telah menjadi virus influenza musiman. Penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga mudah menyebar,” ujarnya.

Diketahui virus influenza lainnya yang menjadi perhatian dunia adalah penularan flu burung dari unggas ke manusia yang disebabkan oleh virus subtipe H5N1.

Virus ini pertama kali terjadi di Hongkong pada tahun 1996 dengan jumlah 18,6 kasus meninggal dunia.

Oleh karena itu kata Kalalo, organisasi kesehatan dunia WHO telah mengeluarkan pedoman manajemen resiko pandemi.

Pedoman resiko fase pandemi ini ditentukan berdasarkan penilaian resiko terhadap sitiasi global dengan mempertimbangkan data virologi, epidemiologi dan data klinis.

Terkait peningkatan kesiapsiagaan pandemi, Sulut melakukan penguatan implementasi IHR 2005.

Hal itu mencakup di Sulut penguatan kapasitas inti di pintu masuk negara, bandara, pelabuhan laut dan pos lintas batas darat negara.

“Mengingat Sulut sangat berdekatan dengan negara tetangga antara lain Filipina, Malaysia serta mobilisasi yang cukup tinggi dan tingkat perindukkan hewan yang sangat dominan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Kalalo mengajak seluruh dinas kesehatan di kabupaten dan kota serta lintas sektor agar selalu berkoordinasi menghadapi hal itu.

“Kita harus selalu menyusun rencana kontijensi sebagai bentuk upaya preventif, antisipatif dalam menghadapi kemungkinan kejadian pandemic influenza di Indonesia, lebih khususnya di Sulawesi Utara,” imbuhnya.

Adapun pertemuan itu diikuti perwakilan dari dinas kesehatan kabupaten dan kota serta instansi terkait lainnya. (RFJS)

 

 942 total views,  2 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *