Dua Tenaga Kesehatan Minut Positif Corona, dr Sandra Rotty Minta Masyarakat Jujur Sampaikan Kondisi Pribadi

MINUT, sulutexpress.com – Masyarakat diminta jujur dalam memberitahukan kondisi pribadinya kepada tenaga kesehatan saat melakukan pemeriksaan Coronavirus Disease (Covid-19).

Hal ini disampaikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Walanda Maramis, dr Sandra Rotty, menyusul adanya dua tenaga medis dari sarana kesehatan di Kabupaten Minut yang telah dinyatakan positif covid-19.

Seperti diketahui dari 5 Pasien terkonfirmasi positif covid-19, Minggu (24/5/2020) kemarin, dua diantaranya adalah tenaga kesehatan.

Direktur RSUD Walanda Maramis dr Sandra Rotty

Adalah Pasien 217 Perempuan umur 33 tahun asal Kecamatan Airmadidi dan Pasien 220 Laki-laki umur 50 tahun asal Kecamatan Kauditan.

“Kasus 220 tenaga kesehatan asal Kecamatan Kauditan sumber penularannya masih ditelusuri, sedangkan kasus 217 asal Kecamatan Airmadidi diketahui terjangkit karena ada kontak erat dengan pasien positif covid, ini terjadi karena pasien tidak jujur dalam menyampaikan kondisi pribadinya saat dilakukan pemeriksaan oleh tenaga kesehatan, ketika di foto ternyata pasien ini ada tanda-tanda Covid dan diperiksa lab swab hasilnya positif, tapi tenaga medis ini sudah terlanjur melakukan perawatan tanpa Covid, sekarang keduanya telah dinyatakan positif,” kata dr Sandra Rotty, Senin (25/5/2020), saat dikonfirmasi Wartawan Sulutexpress.com.

Sehubungan dengan itu, dia terus meminta kepada masyarakat yang datang berobat untuk jujur menyampaikan keadaan penyakitnya saat dilakukan pemeriksaan, sehingga tidak berdampak pada tenaga kesehatan.

“Jadi waktu pasien ini masuk, awalnya dia ada luka di mulut, tapi dia tidak jujur menyampaikan kondisi penyakitnya kepada tenaga medis, akibat ketidakjujurannya maka berdampak pada tenaga kesehatan yang mengakibatkan semuanya bisa beresiko tinggi, dampaknya sekarang IGD di tutup sementara karena akan dilakukan disinfektan atau sterilisasi, bahkan kita akan melakukan isolasi terhadap petugas-petugas kesehatan yang ada Kontak Erat Resiko Tinggi (KERT), kita akan melakukan rapid test terhadap mereka, kalau pun memenuhi kriteria akan dilakukan pemeriksaan swab, pertama kita sudah melakukan swab test sekira 20 tenaga kesehatan mungkin ada penambahan yang akan di swab,” jelas Rotty.

“Tapi kita selalu mengingatkan kepada petugas kesehatan untuk tidak panik, menjaga jarak, menjaga asupan gizi, pakai masker, dan lain sebagainya, karena kalau kita panik akan berdampak lebih buruk,” kuncinya.

(Egen)

 4,429 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *