Hari Buruh Internasional, Kandouw: Buruh Merupakan Satu Komponen Bangsa Yang Sangat Vital

Sulut, sulutexpress.com-Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) yang jatuh setiap tanggal 1 Mei dihadiri Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven O.E Kandouw bersama Wakil Ketua TP-PKK dr Kartika Devi Tanos MARS yang digelar di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulut, Senin (01/05).
Ini merupakan momentum bagi kaum buruh yang ada di Indonesia lebih khusus di Sulawesi Utara (Sulut).
Pemprov Sulut memperingati May Day ini dengan berbagai kegiatan seperti, bakti sosial, pasar murah, door price serta musik hiburan untuk para buruh yang hadir.
Kandouw mengatakan, tanggal 1 mei adalah hari libur khusus untuk buruh namun tidak ada hari libur untuk Petani, Pelayan apalagi untuk PNS.
“Tapi khusus untuk buruh adalah suatu kehormatan yang diberikan oleh Republik yang kita cintai ini hari buruh adalah hari libur. Ini menandakan bagaimana negara ini mengakui eksistensi buruh, mengakui bahwa buruh merupakan satu komponen bangsa yang sangat vital, untuk itu harus diberi porsi dan tempat yang khusus,” kata Kandouw
Dalam kesempatan ini Kandouw meminta Serikat Buruh untuk meningkatkan etos dan disiplin kerja dan meningkatan SDM untuk kemajuan bangsa negara tercinta.
Adapun tema May Day sendiri di Sulut adalah May Day Is Happy Day, ungkap Kadisnakertrans provinsi Sulut Erny Tumundo.
“Disini kita semua ciptakan suasana keakraban dari pemerintah mendengar apa aspirasi para buruh serta secara bersama dengan tujuan ada sinergitas tripartit didalamnya antara pemerintah, buruh serta pengusaha,” katanya.
Erny pun mengatakan, tahun ini memang ada banyak tuntutan para buruh, lewat kegiatan saat ini, pihak pemprov telah membuka mimbar orasi bagi para buruh untuk menyampaikan aspirasinya.
“Pemprov akan mengakomodir semua aspirasi dari para buruh tentu dengan tidak mengurangi semua yang disampaikan. Sebagai pemerintah pihak kami akan mengevaluasi aspirasi para buruh,” ungkap Erni Tumundo
Perwakilan pekerja buruh dalam orasinya yang disampaikan oleh Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nasional Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Tommy Sampelan menyatakan sikapnya kepada pemerintah OD-SK agar dihari buruh ini dalam membangun industrial yang harmonis dan berkeadilan sosial di Sulut.
Terkait hal tersebut Sampelan mengatakan bahwa mereka perlu kritis menyangkut beberapa hal
Adapun Hal-hal tersebut adalah:
1. Meminta pemerintah untuk bertindak tegas terhadap perusahaan yang menggunakan tenaga kerja asing yang tidak sesuai dengan aturan yang ada.
2. Meminta kepada pemerintah untuk menetapkan sistem pengupahan di Sulut secara sektoral dibidang usaha unggulan.
3. Meminta kepada pemerintah untuk memprioritaskan tenaga harian lepas (THL) untuk diangkat sebagai ASN.
4. Meminta kepada pemerintah untuk secara serius memberdayakan porensi dan ketrampilan sumber daya manusia dalam menghadapi persaingan global melalui pengalokasian anggaran yang memadai dalam APBD Sulut dengan memprioritaskan pemgembangan fasilitas pelatihan di Provinsi/Kabupaten/Kota.
“Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Kiranya momentum May Day tahun 2017 di Sulut menjadikan pekerja Sulut Hebat : Adil dan Sejahtera,” ujar Sampelan
Turut hadiri oleh Sekretaris Provinsi Sulut Edwin Silangen , Unsur Forkopimda, Kepala SKPD lingkup Pemprov Sulut, KSPI, SPN, KSBSI, SBSI serta para organisasi buruh lainnya. (Onal/tim)
743 total views, 1 views today