Wujudkan Pembangunan Adil dan Merata, Gubernur Olly Dondokambey Dukung Program Pembangunan Infrastruktur Presiden Jokowi. ” Trimakasih Pak Jokowi “

President RI Ir Joko Widodo saat Bersama Gub Sulut Olly Dondokambey

Diketahui, dalam kepemimpinan Presiden Jokowi, Infrastruktur menjadi salah satu hal penting dalam membangun Indonesia. Gubernur Sulut Olly Dondokambey pun ikut serta dalam pembangunan infrastruktur khususnya di Sulut.

Adapun infrastruktur yang sudah dan sedang dibangun di Sulut adalah Pembangunan Jalan Tol Manado–Bitung, KEK Bitung, Pembangunan Ring Road III, Pembangunan Jalan Bandara – Likupang, Pembangunan Rumah Susun di Tomohon dan Unsrat dan Pembangunan TPA Regional Wori, Palapa Ring Paket Tengah.

Pembangunan Jalan Tol Manado–Bitung

Gubernur Olly saat berkunjung melihat proses pembangunan jalan tol

Proyek pembangunan jalan tol Manado-Bitung yang merupakan jalan tol pertama di Sulawesi Utara sepanjang 39,9 km yang diperkirakan akan rampung tahun 2019.

Jalan tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari Manado ke Bitung yakni dari 1,5 hingga 2 jam melalui jalur darat saat ini menjadi 40 menit sehingga masyarakat dapat lebih menghemat waktu perjalanan untuk sampai ditempat tujuan.

Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A beroperasi secara fungsional mulai hari Senin, 24 Desember 2018. Jalan Tol Manado-Bitung Seksi 1B dan 2A terbentang dari Airmadidi hingga Danowudu sepanjang 14,5 kilometer.

“Tol ini akan mengurai kemacetan yang ada di jalur Manado-Bitung,” kata Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, SE saat membuka secara fungsional Tol Manado-Bitung, Senin (24/12/2018).

Direncanakan Presiden Jokowi akan meresmikan pembangunan jalan tol Manado-Bitung pada Akhir Maret 2019.

“ada sepanjang 25 kilometer dari titik nol yang akan diresmikan Presiden, ujar Gubernur Olly.

Kadis PU saat menjelaskan hot Plan serta titik dimana pembangunan inftrastruktur berjalan

Beroperasinya Jalan Tol Manado – Bitung secara fungsional akan diperuntukkan hanya untuk kendaraan sedan, jip, pick up, MPV dan sejenisnya (kecuali bus, truk dan motor) dapat melaju pada kecepatan maksimal 60 kilometer per jam di ruas satu arah yang disiapkan dan mulai berlaku sejak 24 Desember 2018 sampai 1 Januari 2019 untuk arah Manado ke Bitung.

Sementara itu, untuk arah Bitung ke Manado berlaku sejak 2 Januari sampai 5 Januari 2019. Adapun pemberlakuan jam operasional untuk jalan tol fungsional tersebut yaitu mulai pukul 07.00-17.00 WIT.

Gubernur Olly menuturkan, Jalan tol ini dikelola oleh kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yakni PT Jasamarga Manado Bitung (JMB).

“Ini adalah buah kerja kerja kita semua, terima kasih kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV, PT Jasa Marga Manado Bitung, serta kontraktor yang berinvestasi mengerjakan jalan tol ini,” ucap Gubernur Olly.

Gubernur Olly berharap dioperasikannya jalan tol ke depan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di kawasan Manado, Minahasa Utara, dan Bitung serta menjadi jalan akses utama menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Pelabuhan Internasional Bitung.

Gubernur Olly juga mengatakan bahwa jalan tol ini akan menjadi jalan akses utama ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung yang akan dibangun.

Pembangunan jalan tol yang merupakan proyek strategis nasional ini merupakan upaya pemerintah meningkatkan konektivitas agar terjadi pemerataan pembangunan.

KEK Bitung

Gubernur Olly saat rapat percepatan pembangunan KEK bersama rDirektur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo. Dimana sepakat untuk meningkatkan koordinasi dalam pembangunan KEK Bitung

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung termasuk dalam Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.

KEK Bitung memang memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional melalui peningkatan penanaman modal.
Kawasan tersebut disiapkan untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

KEK Bitung pun telah rampung 100 persen dan tinggal menunggu waktu peresmian dari pemerintah pusat.

“Pada tanggal 30 Agustus 2018, Bapak Gubernur telah menyampaikan surat permohonan kepada Menko Perekonomian Darmin Nasution untuk penjadwalan peresmian KEK Bitung,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw di Manado, Kamis (20/12/2018) pagi.

Lanjut Karouw, KEK Bitung dengan segala keunggulannya mampu menarik minat investor untuk membangun perusahaan di KEK Bitung dengan nilai investasi hingga triliunan rupiah.

Masih menurut Karouw, luas lahan yang telah dibebaskan seluas 6,8 Hektar dari total rencana pembebasan lahan 20 Hektar Seluruh lahan ini sedang dalam

pengurusan sertifikat HGB di BPN. PT. Futai Indonesia juga telah melakukan penandatangan MOU dengan PT. MSH (Membangun Sulut Hebat) sebagai Badan Pengelola dan membayar biaya revisi site plan dan pengalihan hak atas tanah sebesar Rp. 300 juta yang disetor ke rekening PT. MSH.

“Ada tiga perusahaan yang sedang melengkapi syarat administrasi. PT. Futai Indonesia, PT. Pasific Ocean Fishery, dan PT. Indojaya Fortuna,” beber Karouw.

Untuk diketahui, PT. Futai Indonesia, akan membangun industri pengolahan biji plastik dengan rencana investasi senilai US $ 200 juta dan tahap I senilai Rp. 1,4 triliun. Saat ini PT. Futai Indonesia sedang melaksanakan pembangunan fisik senilai Rp. 300 miliar,”ungkap Karouw.

Lanjut Karouw, PT. Pasific Ocean Fishery, akan membangun industri perikanan dengan rencana investasi senilai Rp. 650 miliar. PT. Pacific Ocean Fishery telah membebaskan lahan seluas 1,5 Ha dan saat ini dalam proses pengukuran lahan untuk melakukan MOU dengan PT MSH. Kemudian, PT. Indojaya Fortuna. Perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini akan membangun cold storage dengan rencana investasi sebesar Rp. 350 miliar. PT. Indojaya Fortuna telah menguasai lahan seluas 5.230 meter
persegi dan sedang melakukan pembangunan pabrik.

Selain itu ada sejumlah pembangunan infrastruktur penunjang KEK Bitung yang terus dikerjakan antara lain pengembangan International Hub Port (IHP).

Mengenai Pembangunan Internasional Hub Port (IHP), Gubernur Olly mengatakan akan selalu berkoordinasi untuk memastikan pengembangan International Hub Port (IHP) berjalan lancar.

Pembangunan Ring Road III

Pemprov terus melakukan koordinasi dengan stakeholders tekait. Dimana Gubernur Olly diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta memimpin rapat yang menyebutkan telah dibentuknya tim kecil melibatkan pihak terkait untuk mempercepat pembangunan MORR III

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus menggenjot pembangunan Manado Outer Ring Road (MORR) III yakni ruas Winangun-Malalayang sepanjang 11,5 kilometer untuk mengurai kemacetan di Manado.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi percepatan pelaksanaan pembangunan MORR III yang dipimpin Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Mokoginta mewakili Gubernur Olly Dondokambey yang digelar di Kantor Gubernur, Rabu (15/8/2018) pagi.

Dalam rapat tersebut, Mokoginta menyebutkan telah dibentuknya tim kecil yang melibatkan pihak terkait lainnya untuk mempercepat pembangunan MORR III.

“Tim yang dikoordinir oleh Dinas Pekerjaan Umum ini juga menyertakan pihak BPN, BPJN XV, Dinas Praskim, Biro Pembangunan dan lainnya. Pembentukan tim ini untuk mempercepat pembangunan Manado Outer Ring Road III,” katanya.

Diketahui, jika MORR III sudah selesai dibangun akan mengurai kemacetan di jalur Malalayang-Bahu dan pusat kota karena kendaraan sebagian akan berpindah ke jalan ring road.

Sebagai contoh dari arah Malalayang jika ingin ke bandara, arah Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon, tidak harus melintasi pusat kota, tetapi bisa lewat jalur cepat MORR III.

Begitu juga sebaliknya, dari arah Mapanget, Paal Dua, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Tomohon yang hendak ke Malalayang dan Tateli tidak harus melewati pusat kota, tetapi sudah melalui MORR III.

Mokoginta menegaskan bahwa dukungan masyarakat sangat dibutuhkan untuk kelancaran pembangunan MORR III sebagai solusi kemacetan Manado.

“Karena kalau sudah terealisasi, masyarakat juga yang akan menikmatinya. Macet pun akan terurai,” tutup Mokoginta.

Pembangunan Jalan Bandara – Likupang

Gubernur Olly saat meninjau proyek pembangunan jalan akses Bandara- Likupang Minahasa Utara

Pelebaran Jalan dari Bandara ke Likupang Minahasa Utara ini dibuat dalam rangka menunjang pariwisata karena saat ini baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal banyak yang berkunjung ke daerah likupang. Disamping itu dengan adanya jalan ini secara otomatis transportasi menjadi lancar dan ekonomi masyarakat akan meningkat.

Rencana pelebaran jalan dengan panjang kurang lebih 32 Km ini dimulai dengan tahapan sosialisasi manfaat dari pelebaran jalan dan tentunya sosialisasi terkait pembebasan lahan.

Gubernur Olly dalam kunjungannya ke Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Senin (26/3/2018) mendorong instansi terkait dalam hal ini BPN dan PERKIM untuk bergerak cepat sehingga pelebaran ini dapat segera terealisasi dan pengaspalan jalan dapat dilaksanakan.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Olly mengatakan bahwa pembeli akan ganti untung bukang ganti rugi kepada pemilik lahan.

“Bilang akang pa masyarakat Pembeli mo kase Ganti Untung Bukang Ganti Rugi karena panitia akan menilai sesuai dengan kondisi harga saat ini. Jadi biar tu tanah dengan bangunan so lama bli, tetap mo hitung harga skarang,” ujar Gubernur Olly.

Selain itu juga disampaikan bagi Rumah Ibadah yang terkena pembebasan lahan, akan di ganti dobel tanah bangunan yang rusak akan diberikan tanah dan bantuan untuk pembangunan.

Gubernur juga mengatakan pemerintah akan menjadi hamba untuk melayani dan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Utara.

“Komitmen pembangunan dan pengembangan ekonomi masyarakat dan pariwisata di Sulawesi Utara menjadi harga mati pemerintahan di bawah kepemimpinan OD-SK. Kami akan menjadi hamba untuk melayani dan mensejahterakan masyarakat Sulawesi Utara,” kata orang nomor satu di Sulut.

Gubernur mengatakan Untuk jalan wasian mariso yang panjangnya kurang lebih 20 Km akan dibangun oleh Pemerintah Pusat. Terkait itu juga Salah satu keuntungan bagi masyarakat dalam rangka pelebaran jalan ini yaitu harga jual tanah akan meningkat.

Pembangunan Rumah Susun di Tomohon dan Unsrat dan Pembangunan TPA Regional Wori

Selain itu Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara juga akan membangun Rumah susun di Tomohon dan TPA Regional di Wori

Untuk itu Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey melakukan tatap muka bersama warga masyarakat Wori dalam rangka pembangunan lokasi sekolah polisi dan tempat pembuangan sampah industri di desa Wori Minahasa Utara Selasa (3/4).

Gubernur Olly mengajak masyarakat lio-lio Wori untuk mendukung pembuatan tempat pengelolaan industri sampah yang akan di bangun di kawasan Wori.

Gubernur mengatakan Provinsi Sulut bersyukur karena dari 34 provinsi di I dan 540 kabupaten di Indonesia hanya 10 daerah yang mendapat bantuan pengelolaan sampah terintegrasi, Salah satunya adalah Sulut.

Gubernur menegaskan lokasi tersebut bukan tempat pembuangan sampah terakhir melainkan tempat pengelolahan industri sampah.

Gubernur mengajak warga untuk cerdas dalam menerima informasi terkait tempat pengelolaan industri sampah ini, Jangan ada lagi isue pemerintah tidak mensejahterakan masyarakat, proyek ini semata untuk Kepentingan rakyat.

Gubernur menyampaikan Manfaat dari pengelolaan industri sampah ini untuk mensuplai listrik kira 10 MW bagi masyarakat. Para investor telah siap untuk membangun lokasi ini, rencananya proyek ini akan rampung pada tahun 2021. pemerintah pasti akan memberikan yang terbaik bagi masyarakat

Adapun untuk pembangunan Rumah Susun Di Tomohon dan Unsrat, Gubernur Olly didamingi Kepala Dinas PUPR Sulut Steve Kepel dan jajaran kementerian PUPR menyambangi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadimuljono di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Gubernur Olly mengatakan fokus dari agenda itu adalah untuk membahas progres pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di Sulut. Menurutnya, pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung dan rumah susun di Kota Tomohon dan Universitas Sam Ratulangi bakal diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada Maret 2019.

Palapa Ring Paket Tengah

Gubernur Olly saat sambutan Uji Coba Palapa Ring Paket Tengah, juga mengapresiasi Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas perhatian kemajuan pembangunan di Sulut

Palapa Ring merupakan perwujudan dari Program Nawacita Jokowi terkait komitmen dari Presiden Jokowi untuk membangun dari pinggiran dan memperkuat NKRI yang diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur

Untuk itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara melaksanakan kunjungan kerja ke Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Jumat (18/01/2019) pagi.

Kunjungan kerja itu ditujukan untuk melakukan uji coba jaringan Proyek Palapa Ring Paket Tengah yang bernilai Rp. 1,38 Triliun. Ketiganya datang ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Stasiun Terminal Palapa Ring Tengah.

Dalam kunjungan ke Kantor KPP Tahuna, Olly, Rudiantara dan Sri Mulyani memantau dan mencoba akses internet yang sudah terhubung dengan jaringan serat optik Palapa Ring Tengah. Akses point-of-presence (PoP) Palapa Ring Tengah yang terhubung dengan jaringan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. itu digunakan untuk mendukung layanan perpajakan secara online. Selain itu, jaringan serat optik ini dapat dipakai untuk layanan publik, seperti pajak dan kesehatan.

Olly mengapresiasi pemerintah pusat atas ujicoba jaringan Palapa Ring Tengah yang mampu membuat semua wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dapat terkoneksi secara online.

“Palapa Ring membuat pembangunan semua daerah termasuk Kabupaten Sangihe dapat berjalan terus dan semakin maju,” kata Olly.

Untuk itu, Olly mengapresiasi kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla atas pesatnya pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara termasuk Palapa Ring Tengah.

Gubernur Olly, Menkeu Sri Mulyani dan Menkominfo Rudiantara Menanda tangani prasasti konektivitas Palapa Ring Paket Tengah menyatukan 17 Kabupaten di Indonesia

Lanjut Olly, keunggulan Palapa Ring dapat dimanfaatkan untuk semua sektor termasuk pariwisata.

“Jaringan Palapa Ring ini mampu mendukung pembangunan pariwisata termasuk di Sangihe yang dapat memasarkan produk pariwisatanya secara langsung,” ucap Gubernur Olly.

Menkeu Sri juga menyampaikan apresiasinya kepada Gubernur Sulut karena melihat pembangunan di Sulut yang cukup baik.

“Terima kasih Pak Gubernur, sudah lama saya tidak ke Sulawesi Utara. Saya betul betul melihat kemajuan yang sangat banyak. Termasuk Sangihe salah satu pulau terluar, etalase Republik Indonesia namun sudah dibangun dan dikelola dengan baik,” ujar Menkeu Sri (ADVETORIAL PEMERINTAH DAN HUMAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *