Gubernur Olly Paparkan Program “Sulawesi Utara Menuju Pacific Gateway”

SULUT, sulutexpress.com-Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menjadi narasumber dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Parawisata (RAKORNASPAR) III tahun 2019 bertemakan “Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas”, di Ballroom Swissotel Anenue PIK Jakarta yang berlangsung 10-11 September, Jakarta (11/09/2019)

Dalam acara tersebut, Olly memaparkan mengenai “Sulawesi Utara menuju Pacific gateway”

Ada 3 hal pokok yg disampaikan Olly yaitu 

  1. Gambaran umum Sulawesi Utara
  2. Strategi Pengembangan Parawisata Sulut
  3. Permasalahan dan Tantangan
Gubernur Olly saat memaparkan “Sulawesi Utara Menuju Pasific gateway” di acara Rakornaspar III

I. Gambaran Umum Sulut

Adapun poin pertama Olly  mengulas tentang Geografis, Geoposisi & Geostrategi Sulawesi Utara dimana Olly menjelaskan tentang tujuan dan jarak Manado ke beberapa negara yaitu

Manado – Busan 2.113 Mil Laut

Manado – Los Angeles 6.651 Mil Laut

Manado – Darwin 1.094 Mil Laut

Manado – Tokyo 2.220 Mil Laut

Manado – Shanghai 1.901 Mil Laut

Selanjutnya Olly memaparkan bahwa Sulut terdiri dari 4 Kota Dan 11 Kabupaten, Dengan Indeks Kebahagiaan Per Provinsi yang Menurut Bps Menempati Ranking 3 Nasional 

Selain itu Sulut adalah sebuah Provinsi Kepulauan yang memiliki 3 Kabupaten Kepulauan yaitu Sangihe, Sitaro, Talaud. 

Sulut juga memiliki 288 Pulau : 59 Berpenghuni, 229 Belum Berpenghuni, 12 Pulau Terluar, Dan 2 Pulau Berbatasan Langsung dengan Negara Filipina yaitu pulau Miangas dan  pulau Maror.

Luas Wilayah Sulut adalah 14.544,36 Km2 dengan Jumlah Penduduk Kurang Lebih 2,6 Juta Jiwa;

“Sesuai Hasil Survey Setara Institute, Provinsi Sulawesi Utara adalah provinsi Paling Toleran Di Indonesia. Menurut Kementerian Agama, Indeks Kerukunan Sulut adalah No 1 Se-indonesia,” ujar Olly.

Lanjutnya, Sulut juga Penerima Penghargaan Platinum Kategori Provinsi Kecil Terbaik Sektor Investasi Dan Penghargaan Gold Kategori Provinsi Kecil Terbaik Sektor Pariwisata, Indonesia Attractiveness Index Tahun 2019

“Kunjungan wisman ke Sulut tahun 2018 adalah127.879 wisman dan menargetkan Kunjungan wisman 2019 ke Sulut 200.000 wisman. Occupancy rate hotel mencapai 67,30% (Per Juli 2019),” kata Olly.

Menurut Olly ada 12 Negara Penyumbang Wisatawan

ke Sulawesi Utara yaitu Tiongkok, USA, Jerman, Singapura, Inggris, Australia, Belanda, Jepanh, Swiss, Hongkong, Filipina dan Prancis

II. Strategi Pengembangan Pariwisata SULUT 

North Sulawesi Pacific Gateway of Indonesia terbagi atas 5Ps of United Nations SDG

Planet Road To Sustainable Tourism

1). People (Platform SDM) Pariwisata (SDM Unggul)

Hal ini terkait dengan Kompetensi & Skill (Ketrampilan) 

Olly memaparkan bahwa Sulawesi Utara merupa multi etnik. Ada 5 suku di Sulut yaitu:Minahasa, Bolaang Mongondow, Sangihe, Talaud, Siau.

Dan untuk meningkatkan SDM dr ke-5 suku yang berbeda-beda ini maka, saat ini Sulut telah melakukan kerjasama program magang di Osaka, Jepang, & Tiongkok untuk Beasiswa Mahasiswa S1, S2, S3 Dalam dan Luar negeri. 

Selain itu ada juga Kerjasama Pemerintah Prov. Sulut dengan Surya Institute (Pendidikan Guru dan Murid serta pengembangan SDM Pariwisata melalui Pendidikan Formal (Kejuruan Pariwisata)

2). Planet (Showcase Stage) Potensi Pariwisata

Point ini membahas tentang potensi parawisata Sulut mengenai Wisata Alam, Wisata Kuliner, Bunaken, Ekowisata, Wisata Bahari, Wisata Sejarah & Budaya Sulut. 

-Prioritas Pariwisata Sulut pada potensi alam bahari (Marine Tourism) yaitu: Bunaken, Selat Lembeh, dll ;

– Mempertahankan ekosistem pantai melalui Perda 1/2017 tentang RZWP3K.

Untuk menunjang hal diatas maka Sulut menyediakan 363 Hotel dengan jumlah 8.207 Kamar, Homestay 66 Unit, Desa Wisata 10 Desa dan Restoran/Rumah Makan 1.133 Unit

Adapun Destinasi Unggulan Sulut Sebanyak 50 Destinasi Wisata Alam dan 3 Destinasi Unggulan Wisata Budaya di Sulut

Saat Gubernur Olly memaparkan Tentang 5 Destinasi Unggulan Sulut

Dan sekarang yang sedang dibangun adalah KEK pariwisata Likupang Kabupaten Minahasa Utara luas lahan + 1.957 Ha. Kepemilikan lahan oleh Sintesa Group, Casabaio Group, ex HGU Pemprov Sulut dan PTP XXVIII Marinsow  dengan Total nilai investasi Rp. 8.1 triliun

Untuk itu Sejak tahun 2016 pemerintah membuka penerbangan langsung dari Manado ke beberapa kota besar di 8 kota besar Tiongkok & Sabah, Malaysia, dan Davao Filipina & kerjasama dengan China Southern Airlines.

Dan diberikan kemudahan oleh pemerintah dengan Bebas Visa Kunjungan ke Bandara Int. Sam Ratulangi dimana Operasional Bandara Int. Sam Ratulangi ditingkatkan selama 1 x 24 Jam

Selain itu diadakan Fasilitasi event pariwisata oleh Prov/Kab/Kota dan Peningkatan Status Kanwil DitJen Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara

Menunjang semua itu maka dibangunlah Proyek Infrastruktur Strategis di Sulawesi Utara

Samratulangi International AirPort, Jalur Kereta Api Manado- Bitung, Manado-Bitung Toll Road, Manado outer ring road III dan TPA Regional. 

Rencananya akan dibangun jalan Bandara-Likupang dengan Ruas Jalan adalah 31,550 Km ,Lebar Jalan 2 jalur, 4 lajur.

Sudah disusun : FS, Basic Desain, DED, Penetapan Lokasi sedangkan Pengadaan tanah oleh Pemprov dan Pemkab. Minut sejak Tahun 2018 dan Pembangunan Konstruksi oleh Pemerintah Provinsi Sulut mulai Tahun 2018

Point berikutnya Gubernur Olly memaparkan mengenai: Energi, Telekomunikasi, Perhubungan & Perumahan

Dimana Sambungan telepon, komunikasi data tertutup, telekomunikasi data terbuka/publik, data center dan perangkat pendukung/cpe akan di bangun di KEK Likupang

Agar dapat berjalan lancar maka dibangun juga PLTG Minahasa Peaker (Likupang) 150 MW, PLTG Sulbagut Peaker (Likupang) 100 MW dan PLTS Likupang 21 MW

Pemprov juga Akan membangun Rumah Swadaya Pariwisata (Homestay) 300 Unit, Prasarana fasilitas keselamatan LLAJ, Ded pelabuhan penyeberangan Munte, Rehabilitasi pelabuhan penyeberangan Munte dan sekitarnya

Agar semua terealisasi makanya ada Pemerintah Provinsi Sulut mendukung dengan Berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk alokasi anggaran infrastruktur, Mendukung dengan program penyediaan tanah untuk kepentingan umum serta Mendukung percepatan kebijakan perizinan dan tata ruang

Selain itu  Pemerintah Provinsi Sulut juga memberi dukungan Pendidikan Vokasi SMK Jurusan Pariwisata, Koordinasi Dengan Kementerian Terkait (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian PUPR RI, Kementerian Pariwisata RI) serta Usulan Politeknik Pariwisata, Dimana Pemerintah Provinsi Telah Menyiapkan Lahan Sebesar ± 10 Ha Di Kec. Wori Kab. Minahasa Utara.

Dukungan Pemerintah Provinsi Sulut (Aksesibilitas Atraksi Amenitas)

  1. Perangkat daerah terkait menggali event-event pariwisata, bekerjasama dengan masyarakat dan swasta untuk menciptakan event secara berkala
  2. Mendorong partisipasi masyarakat mendukung likupang sebagai destinasi pariwisata super prioritas; (kenyamanan, keamanan, kebersihan, dll), desa wisata 
  3. Penyediaan souvenir melalui IKM, Koperasi dan Kelembagaan Pariwisata a.l. DEKRANASDA

3). Prosperity (Kesejahteraan)

Pada point ini, Gubernur Olly membahas Program ODSK yaitu

Pengembangan Pariwisata pada sektor Perikanan, Perkebunan, Pertanian & Peternakan serta Pengembangan IKM

Diharapkan akan ada Pertumbuhan ekonomi 6.01 (2018), Tingkat kemiskinan 7.59 (2018) dan Umur harapan hidup 71.28 (2018) serta Indeks pembangunan manusia 72.02 (2018).

4). Peace (Rasa Aman, Damai dan Nyaman

Point ini Gubernur Olly memaparkan bahwa dari Survey Indeks Kerukunan Umat Beragama Sulut Peringkat II Nasional (Kementerian Agama 2018), 72,2

Selain itu Provinsi Sulawesi Utara paling toleran di indonesia sesuai hasil survey Setara Institute

Sedangkan Indeks Kebahagiaan (BPS, 2017), SULUT 72,97 Peringkat III Nasional

Ini terjadi karena Pemda memfasilitasi Fungsi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yaitu Pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerukunan umat beragama.

Pemda juga memfasilitasi Fungsi Badan Kerjasama Antar Umat Beragama (BKSAUA) yakni sebagai motivator, dinamisator, stabilisator pembangunan dalam rangka menciptakan suasana kondusif

Karena itu Sulut mendapat Rekor MURI Perlindungan Jaminan Sosial bagi Pekerja Lintas Agama sebanyak 35.000 pekerja

5). Partnership (Kemitraan)

Point ini Gubenur Olly memaparkan mengenai kemitraan yakni Archipelagic and Island State forum dengan Membangun mitra pembangunan parawista,dimana Pemerintah  sebagai Fasilitator dan partnership, Masyarakat sebagai  pelaksana subjek dan swasta sebagai pelaksana/ pelaku usaha. 

Dengan kemitraan antara masyarakat dan pemerintah akan terbangun internasional partnership yakin Archipelagic and Island State yaitu Forum kerjasama investasi bidang kemaritiman 

Kemitraan antara pemerintah dan swasta diharapkan terbangun Regional Partnership yaitu Kerjasama Brunei Darussalam-Indonesia- Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) 

Kemitraan antara masyarakat dan swasta akan ada Kalender Event bersama Kab/Kota Local Partnership

5.1 Kerjasama Kabupaten/Kota

Pemerintah bekerjasama dengan pelaku usaha dapat memfasilitasi ivent-ivent dengan Kabupaten/Kota.

 5.2 Kerjasama Regional/Internasional

Dalam bentuk Archipelagic and Island state forum kerjasama investasi bidang kemaritiman

Yang menghasilkan Kerjasama Brunei Darussalam- Indonesia- Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Kerjasama Pariwisata dengan China, Kerjasama Pariwisata dengan China. 

Kemudian Pembukaan Jalur Roro Manado Bitung -General Santos -Vietnam 

Yang menghasilkan Kerjasama Pariwisata dengan Davao Filipina dan Kerjasama Pariwisata dengan Kinabalu

Kerjasama dengan Amerika Serikat Budidaya Ikan Lepas

Yang menghasilkan Kerjasama Eksport dan Konektivitas dengan PT. Pelindo IV

Point pokok terakhir adalah Permasalahan & Tantangan

  • Sulut Memiliki Potensi Besar Untuk Investasi Dan Pariwisata, Sehingga Perlu Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar (PUPR, Perhubungan, Energi, Pendidikan, Kesehatan Dan Sosial) Terutama Di Wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas Likupang.
  • Tantangan Terhadap Industrialisasi Untuk Mendorong Daya Saing Komoditi (Kelapa, Perikanan, Cengkih, Pala, Holtikultura) Yang Mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas Likupang;
  • Penyediaan SDM Terkait Pengembangan Pariwisata Melalui Pendidikan Vokasi;
  • Pengkayaan Atraksi Melalui Eksplorasi Event-event Pariwisata Berbasis Masyarakat.

Demikian Paparan Gubernur Olly. (Advetorial)

 464 total views,  1 views today

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *